PENGEMBANGAN MEDIA PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PENGUATAN/RINTISAN MUSEUM DIGITAL
Keywords:
Media Pendidikan, Seni dan Budaya, Museum DigitalAbstract
Penelitian ini bertujuan menjadi masukan dan sumbangsih pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia, digunakan sebagai acuan dalam membuat kebijakan pengembangan media pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia dalam pengembangan museum digital, dan menjadi referensi pendukung khususnya dalam upaya meningkatkan mutu mutu dan materi pendidikan seni dan budaya berbasis multimedia di Kota Medan. Pendekatan penelitian menggunakan Reseach and Development (RD) sedangkan untuk pengembangan perangkat media pendidikan dan Museum Digital menggunakan tahapan model ADDIE (Analysis, Desaign, Development, Implementation, Evaluation). Populasi kajian adalah seluruh SDN dan SMPN di Kota Medan. Penarikan sampel dilakukan menggunakan pendekatan tujuan dengan kriteria beberapa guru yang mengampu seni dan budaya yang melibatkan sebanyak 5 sekolah dasar negeri dan 6 sekolah menengah pertama yang berada di wilayah kota medan. Sedangkan responden yang terlibat adalah guru-guru yang mengampu mata pelajaran seni dan budaya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pendidikan seni dan budaya yang disajikan dalam museum digital telah memenuhi tahapan ADDIE. Konten media pendidikan ini merupakan sajian berbagai materi terkait seni budaya khususnya bidang seni tari yang ada di wilayah Sumatera Utara. Media pendidikan ini ini terdiri dari 8 unsur etnik tari yang dikembangkan yaitu: (1) Melayu, (2) Toba, (3) Karo, (4) Simalungun, (5) Pak-Pak Dairi, (6) Tapanuli Tengah, (7) Tapanuli Selatan, dan (8) Nias. Media Pendidikan yang dikembangkan berdasarkan kurikulum Merdeka Belajar dengan menetapkan 8 Etnik Sumatera Utara sebagai materi Seni dan Budaya, (2) Media Pendidikan disajikan dalam Museum Digital yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat, (3) Kelayakan disesuaikan dengan referensi guru dan disesuaikan dengan potensi sumber daya, (4) Berdasarkan hasil analisis data diketahui tingkat kelayakan media pendidikan dalam museum digital pada kategori Sangat Layak (88%), (5) Tingngkat akseptabilitas penggunaan media pendidikan dalam museum digital pada kategori sangat baik (80%), (6) Penggunaan media pendidikan dalam museum digital sengat efektif untuk digunakan oleh guru-guru dan masyarakat sebagai media informasi dan referensi dalam bidang seni dan budaya, dan (7) Media pendidikan seni dan budaya yang dikembangkan mencakup capaian kompetensi dari aspek kognitif, apektif, dan psikomotorik. Beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuta sesuai hasil kajian adalah (1) Pengembangan lebih lanjut untuk materi seni budaya sesuai fase yg ada pada kurikulum merdeka, (2) Perlu pengembangan media pembelajaran (pendidikan) bagi guru-guru seni budaya yg harus dilakukan oleh guru-guru penggerak (sekolah penggerak) pada sekolah sasaran kajian ini, (3) Sekolah penggerak menjadi pengimbas untuk media seni budaya maupun yg lain, (4) Perlu pelatihan bagi guru-guru dalam menyusun pembelajaran berbasis multimedia mengembangkan perangkat pembelajaran, (5) Perlu dilakukan evaluasi secara terjadwal dan berkelanjutan oleh dinas terkait (pendidikan dan kebudayaan) pada (a). Media pembelajaran (pendidikan yang sudah ada), (b) pengembangan web, dan (c) kebermanfaatan bagi masyarakat, dan (6) Penyusunan panduan rancangan pembelajaran seni budaya berbasis multi media sebagai buku pegangan guru dalam pembelajaran seni dan budaya.
References
Ambarwangi, S. (2013). Pendidikan Multikultural Di Sekolah Melalui Pendidikan Seni Tradisi. Harmonia - Journal of Arts Research and Education, 13(1). https://doi.org/10.15294/harmonia.v13i1.253 5
Desyandri, Achmad Dardiri, K. S. A. (2015). Nilai-Nilai Edukatif Lagu- Lagu Minang Untuk Membangun Karakter Peserta Didik (Analisis Hermeneutik) 1) Desyandri,. 3(2), 126–141.
Dhiyah Istina. (2022), Keberadaan dan Fungsi Museum Bagi Generasi Z”, Jurnal Tata Kelola Seni Vol 8 Nomor 2, Desember 2022 Hlm. 95 – 104.
Endang Mulyatiningsih. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung, Alfa Betha.
Bandung: Alfa BetaEning Widaningsih. (2005). PembelajaranSeni Budaya Dan Keterampilan Menumbuhkan Kecerdasan Moral Secara Kompetitif.
Fitriani, Y. (2014). Model Pembelajaran Seni Musik melalui Lesson Study : Resital.
Fitri Daryanti dkk, (2019), Digitalisai Tari Tradisi: Strategi Untuk Menghadapai Tantangan Abad 21, UNNES, Seminar Nasional Panca Sarjana.
Muljono, U. (2013). Pendidikan Nilai Luhur Melalui Tembang (Lagu) Dolanan Anak. 1(1), 100–112. https://doi.org/10.24821/selonding.v1i1.67
Mumtaz, S. (2000). Factors affecting teachers’ use of information and communications technology: A review of the literature. Journal of Information Technology for Teacher Education, 9(3), 319–342. https://doi.org/10.1080/14759390000200096
Purnomo, F. A., Maret, U. S., Pratisto, E. H., Maret, U. S., Sahrul, F., Lestari, I. P., & Maret, U. S. (2016). Pembuatan Game Edukasi “ Petualangan Si Gemul ” Sebagai. Pembuatan Game Edukasi “Petualangan Si Gemul” Sebagai Pembelajaran Pengenalan Daerah Solo Raya Pada Anak.
Rin Surtantini. (2016). Pembelajaran Seni Bahasa Dalam Konteks Lintas Kurikulum Melalui Drama. Jurnal Kajian Seni. https://doi.org/10.22146/art.11650
Rohidi, T. R. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal (Wayang Sebagai Sumber Gagasan). Imajinasi - Jurnal Seni, 7(1), 1–8.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: Penerbit STISI Press.
Rosadi, M. E., & Purnomo, I. I. (2018). Rancang Bangun Media Pembelajaran Seni Dan Budaya Suku Banjar Berbasis Augmented Reality. Jtiulm.
Rosala, D. (2016). Pembelajaran Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal. 2(1), 17–26.
Suhaya. (2016). Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni.
Tjetjep Rohendi Rohidi, (2014), Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal (Wayang Sebagai Sumber Gagasan. Jurnal Seni UNES, (Vol VIII No 1 2014).
Triyanto. (2014). Pendidikan seni berbasis budaya. Imajinasi: Jurnal Seni.
Udi Utomo (2009), Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Musik Berbasis Seni Budaya Berkonteks Kreatif, Kecakapan Hidup, Dan Menyenangkan Bagi Siswa SD/MI. Harmonia - Journal of Arts Research and Education. https://doi.org/10.15294/harmonia.v9i2.638
Utomo, U. (2010). Model Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Musik Di Sd/Mi Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp). Jurnal Penelitian Pendidikan A & A (Semarang), 27(2). https://doi.org/10.15294/jpp.v27i2.176
Wardani, K. (2010). Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara. Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education, (November).
Yoyon Bahtiar Irianto. (2012). Kebijakan Pembaruan Pendidikan: Konsep, Teori, dan Model. Jakarta: Rajawali Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Yusnizar Heniwaty, Haryadi Haryadi, Dadang Mulyana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.





